Blog Tulisan Agus

Kenali Cara Kerja Smoke Detector untuk Alarm Kebakaran Bangunan

Alarm kebakaran adalah alat yang dapat mendeteksi indikasi ketika terjadi kebakaran. Jenis alarm ini cukup beragam, dan Anda bisa menggunakan alarm kebakaran smoke detector dari SECOM. Umumnya, smoke detector banyak digunakan karena bisa mendeteksi asap dengan cepat. Namun, bagaimana cara kerja smoke detector?

Jika hendak menggunakan alarm kebakaran terbaik dengan smoke detector, pastikan pilih yang punya sistem instalasi mudah dan pelayanan sigap saat terjadi kondisi darurat seperti di SECOM.

Cara Kerja Smoke Detector Berdasarkan Jenisnya

Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana cara smoke detector bekerja untuk memberi peringatan kebakaran:

1. Smoke Detector Ionization

Smoke detector ini bisa Anda sebut juga dengan pendeteksi asap ionisasi. Detektor ini lebih terjangkau daripada smoke detector lainnya. Alat ini bekerja menggunakan senyawa kimia yang bisa mengenali molekul asap ketika masuk ke dalam alat. Cara kerja smoke detector ini yakni:

  • Ketika terjadi kebakaran, asap akan masuk ke detektor dan mulai menyumbat ruang ionisasi di dalamnya. Asap tersebut akan menempel pada ion dan secara efektif mematikan arus listrik. Kemudian, sirkuit pada detektor langsung berubah menjadi bintik-bintik dan inilah yang membunyikan alarm.
  • Setelah api menjalar dalam ruangan dan asapnya hilang, ion akan bergerak bolak-balik di antara elektroda. Kemudian sirkuit mati dan alarm akan otomatis berhenti berbunyi.

2. Video Smoke Detector

VSD atau Video Smoke Detector adalah alat pendeteksi asap yang menggunakan kamera atau video sebagai sensor. Sensor ini dapat mendeteksi asap selama alat bekerja. Harga dari smoke detector ini lebih mahal daripada ionisasi. Selain itu, cara instalasinya juga cukup rumit.

Cara kerja smoke detector ini terbilang mirip dengan CCTV di mana kameranya akan melakukan monitoring ruangan setiap saat. Ketika terdeteksi asap dalam video tersebut, maka sistem akan mengirim sinyal ke komponen yang bernama FACP. Kemudian, sinyal tadi akan diteruskan sesuai program yang ada di dalam control panel.

3. Smoke Detector Photoelectric

Komponen dalam jenis smoke detector yang berguna untuk menghasilkan cahaya ini adalah lampu LED dan bohlam. LED ini akan menghasilkan sinar infrared atau sinar UV yang mengarahke ruang optik.

Jadi jika ada asap yang masuk ke ruang optik, maka akan memantulkan cahaya infrared dan kemudian terbaca oleh photodiode. Selanjutnya, photodiode akan mengirimkan sinyal ke sirkuit dan mengaktifkan indicator untuk memberikan informasi bahwa detector sedang aktif. Alhasil, alarm akan berbunyi.

4. Projected Beam Smoke Detector

Cara kerja smoke detector ini adalah dengan mengukur intensitas atau kejernihan cahaya yang terdapat dalam sebuah ruangan dengan menembakkan laser dari satu alat ke alat lainnya. Alat tersebut tersimpan di bagian sudut ruangan.

Ketika ada asap, maka intensitas cahaya akan memberikan respon dan membuat smoke detector tidak dapat mendeteksi sinar laser. Kemudian, sistem akan memberikan sinyal ke control panel untuk membunyikan alarm.

Sudah Mengerti Cara Kerja Smoke Detector?

Demikian beberapa cara kerja smoke detector berdasarkan jenisnya. Semoga penjelasan tentang cara kerja di atas dapat menginspirasi Anda ketika memilih mana alarm pendeteksi asap yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *